| Thom Haye. (Foto: Instagram @thomhaye) |
Di tengah persiapan Timnas Indonesia menghadapi putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, satu nama mencuri perhatian karena statusnya yang belum jelas: Thom Haye, gelandang naturalisasi yang hingga pertengahan Agustus 2025 masih berstatus free agent, menjadi satu-satunya pemain dalam skuad Garuda yang belum memiliki klub.
Jejak Karier dan Musim Terakhir
Thom Haye, kelahiran Amsterdam 9 Februari 1995, memulai
karier profesionalnya di Belanda dan sempat membela klub-klub seperti AZ
Alkmaar, Willem II, dan Heerenveen. Musim lalu, ia memperkuat Almere City
di Eredivisie, tampil dalam 29 dari 30 pertandingan dan menjadi bagian
penting dalam lini tengah.
Namun, Almere City mengalami musim yang buruk dan
terdegradasi ke Eerste Divisie. Kontrak Thom Haye tidak diperpanjang, dan sejak
1 Juli 2025, ia resmi berstatus bebas transfer.
Gagal Reuni dan Rumor yang Tak
Terwujud
Setelah berpisah dari Almere, Thom Haye sempat dikaitkan
dengan beberapa klub:
- Persija
Jakarta: Rumor sempat menguat bahwa Thom akan bergabung dengan klub
ibu kota, namun negosiasi batal tanpa penjelasan resmi.
- NAC
Breda: Klub yang pernah dibelanya pada 2020–2022, namun mereka menolak
kemungkinan reuni meski Thom bersedia bergabung secara gratis.
Penolakan dari NAC Breda menjadi pukulan telak. Meski Thom
memiliki catatan impresif selama membela klub tersebut—69 penampilan, 8 gol,
dan 16 assist—manajemen klub memilih opsi lain.
Dampak Terhadap Timnas
Indonesia
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan penggemar
dan pelatih Timnas. Pelatih Patrick Kluivert menekankan pentingnya jam
bermain di klub sebagai syarat utama pemanggilan ke Timnas.
Timnas Indonesia akan menghadapi laga krusial di putaran
keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, melawan Arab Saudi dan Irak
pada Oktober mendatang. Tanpa klub, Thom Haye berisiko kehilangan tempat di
skuad utama.
Kontras dengan
Rekan-rekan Timnas
Sementara Thom masih mencari pelabuhan baru, rekan-rekannya sudah menetapkan arah:
|
Pemain |
Klub Baru |
Negara |
|
Jordi Amat |
Persija Jakarta |
Indonesia |
|
Rafael Struick |
Dewa United |
Indonesia |
|
Shayne Pattynama |
Buriram United |
Thailand |
|
Nathan Tjoe-A-On |
Willem II |
Belanda |
|
Justin Hubner |
Fortuna Sittard |
Belanda |
|
Emil Audero |
US Cremonese |
Italia |
|
Kevin Diks |
Borussia Monchengladbach |
Jerman |
|
Jay Idzes |
US Sassuolo |
Italia |
Beberapa faktor yang mungkin memengaruhi situasi Thom Haye:
- Usia:
Di usia 30 tahun, klub-klub cenderung mencari pemain muda untuk investasi
jangka panjang.
- Persaingan
di Eropa: Eredivisie dan Eerste Divisie dipenuhi talenta muda lokal,
membuat pemain naturalisasi seperti Thom harus bersaing ekstra.
- Ketidakpastian
Liga Asia: Meski Liga Indonesia dan Thailand terbuka untuk pemain
naturalisasi, belum ada tawaran konkret yang muncul.
Visi dan Peran di
Timnas
Thom Haye dikenal sebagai gelandang dengan visi permainan
tajam, akurasi umpan tinggi, dan kemampuan distribusi bola
yang menjadi kunci dalam transisi serangan Timnas. Ia telah mencatat 13 caps
dan 2 gol sejak resmi menjadi WNI pada Maret 2024.
Kesimpulan: Di
Persimpangan Karier
Thom Haye kini berada di titik kritis dalam kariernya. Tanpa
klub, ia menghadapi risiko kehilangan tempat di Timnas dan momentum kompetitif.
Namun, dengan pengalaman dan kualitas yang dimilikinya, peluang masih
terbuka—baik di Eropa maupun Asia.
Bagi klub yang mencari gelandang berpengalaman dengan
mentalitas internasional, Thom Haye bisa menjadi jawaban. Tapi waktu terus
berjalan, dan keputusan besar harus segera diambil.






0 $type={blogger}:
Posting Komentar